Persamaan antara Hinayana dan
Mahayana:
(1)
Mengakui Buddha Sakyamuni sebagai guru agung yang telah
tercerahkan.
(2)
Bersumber pada kitab Suci Tripitaka (Pali=Hinayana) atau Tripitaka
(Sanskrit=Mahayana).
(3)
Mengakui bahwa keberadaan suatu individu adalah
penderitaan dan menginginkan terbebas dari penderitaan ini.
(4)
Kebebasan hanya tercapai jika telah melenyapkan Lobha/raga,
dosa/dvesa dan Moha.
(5)
Mengakui hukum karma/kamma yaitu hukum perbuatan siapa
yang berbuat dia yang akan menerima buah akibatnya. Percaya pada kelahiran
kembali yang sangat dekat dengan hukum
karma yaitu ia yang berbuat baik akan terlahir di alam yang bahagia demikian
sebaliknya.
(6)
Mengakui adanya hukum sebab-musabab yang saling
bergantungnan meski menurut TH.Stcherbatsky, Ph.D mereka mempunyai interpretasi
masing-masing tetapi dalam hal ini mereka mengakui bahwa segala sesuatu adalah
bergantungan (Paticcasamuppada/pratityasamutpada).
(7)
Mengakui Empat Kebenaran Mulia sebagai doktrin Buddha yang benar dan mulia.
(8)
Mengakui anicca/ksanika, dukkha/santana, dan anatta/anatmakam.
(9)
Mengakui
37 Bodhipaksyadhamma/Bodhipakiyadhamma
(10)
Mengakui bahwa dunia ini tiada permulaan atau awal
begitu pula akhirnya.[1]
Perbedaan antara Hinayana dan Mahayana:
No.
|
Hinayana
|
Mahayana
|
1.
|
Interpretasi kebuddhaan bersifat historis dan etis
|
interpretasi tentang kebuddhaan bersifat metafisik dan religius.
|
2.
|
Konsep tentang tanpa-aku bersifat analitis dan skolastik
|
Konsep tentang tanpa-aku bersifat pengalaman dan intuitif
|
3.
|
Sudut pandang keselamatan bersifat
individualistis.
|
Sudut pandang keselamatan bersifat altruistis
|
4.
|
Cita-cita tertinggi Arahat
|
Cita-cita tertinggi Bodhisattwa [2]
|
5.
|
Menitik-beratkan meditasi sebagai jalan pelepasan
|
menitik-beratkan kebaktian pada sang Triratna (Sang Buddha, Dhamma, dan
Sangha)
|
6.
|
Tidak ada upacara-upacara yang rumit
|
banyak sekali upacara-upacara keagamaan yang rumit-rumit. [3]
|
7.
|
Tidak ada Boddhisattva Mahasattva yang dipuja
|
Banyak sekali Boddhisattva Mahasattva yang dipuja, seperti ;
Avalokitecvara, Maitreya, Amitabha Buddha, dll. [4]
|
8.
|
Pemikirannya lebih bersifat
konservatif (orthodox)
|
Pemikirannya lebih bersifat
progressif (berkembang mengadaptasi perubahan zaman)
|
9.
|
Menganut 10 (dasa) paramitas
dalam bahasa pali
|
Menganut 10 (dasa) paramitas dalam
bahasa sansekerta ; *6 paramitas utama
*4 paramitas tambahan
|
10.
|
Triratna, yaitu Buddha, Dharma,
dan Sangha, menjadi tempat perlindungan
|
tempat perlindungan itu ialah para Bhudda, anak-anak Buddha atau
Bodhisattwa dalam arti yang luas dan Dharmakaya
|
[1] http://www.scribd.com/faizurrahmana/d/86201425-Hinayana-Dan-Mahayana
[2] Beatrice Lane Suzuki, Agama Buddha Mahayana,(Jakarta : Karaniya, 2009), Cet. 1, h. 22-23.
[3] Majelis
Buddhayana Indonesia,”Kebahagiaan
Dalam Dhamma”, Hal : 333-334
[4] Majelis
Buddhayana Indonesia,”Kebahagiaan
Dalam Dhamma”, Hal : 336
terimakasih mbak, pembahasannya rinci dan jelas,serta memudahkan saya mengerjakan pr.
BalasHapus