ETIKA (CATUR PARAMITA DAN CATUR MARA)
Catur Paramita
sifat-sifat
Ketuhanan yang di sebut paramita yaitu dalam bathinnya merupakan segala sumber
dari perbuatan baik (kusalakamma) yang tercetus pada pikiran, ucapan dan badan.
Karena itu kita harus bias mengembangkan paramita itu.
Demi kebahagiaan, ketenangan dan kegembiraan hidup kita. Sifat ketuhanan itu terdiri dari :
Demi kebahagiaan, ketenangan dan kegembiraan hidup kita. Sifat ketuhanan itu terdiri dari :
- Metta
cinta-kasih
universal yang menjadi akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bila ini
dikembangkan dosa akan tertekan
- Karuna
ialah
kasih-sayang universal karena melihat suatu kesengsaraan, yang menjadi akar perbuatan
baik (kusala-kamma). Bila ini berkembang lobha akan tertekan.
- Mudhita
ialah perasaan
bahagia (simpati) universal karena melihat makhluk lain bergembira,
yang menjadi akar dari perbuatan baik (kusala-kamma). Bila ini berkembang issa
akan tertekan.
- Upekkha
ialah
keseimbangan bathin universal sebagai hasil dari melaksanakan metta. Karuna. Mudhita
dan upekkha, juga merupakan akar dari perbuatan baik (kusala-kamma).
Bila ini telah berkembang moha akan tertekan, bahkan akan lenyap.
Catur Mara
Disamping
adanya sifat-sifat ketuhanan, terdapat pula sifat-sifat setan/ jahat (marra)
dalam bathin manusia dan ini merupakan sumber dari perbuatan buruk
(akusalakamma) yang tercetus pada pikiran, ucapan dan badan. Karena itu kita
harus dapat melenyapkannya agar hidup kita tidak terus-menerus di dalam kesengsaraan
dan penderitaan yang tiada henti-hentinya. Sifat setan/jahat itu terdiri dari :
- Dosa
kebencian yang
menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap bila di
kembangkan metta.
- Lobha
ialah serakah
yang menjadi akar dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap bila di
kembangkan karuna.
- Issa
ialah irihati
yaitu perasaan tidak senang melihat makhluk lain berbahagia, yang menjadi akar
dari perbuatan jahat (akusalakamma) dan akan lenyap bila dikembangkan mudhita.
- Moha
ialah
kegelisahan bathin sebagai akibat dari perbuatan dosa, lobha, dan issa. Akan
lenyap bila dikembangkan upekkha. Moha berarti kebodohan dan kurangnya
pengertian. Selain itu moha juga disebut Avijja yaitu ketidaktahuan, atau
Annana yaitu tidak berpengetahuan, atau Adassana yaitu tidak melihat.
Pikiran Baik, Jahat dan Akibatnya
Tersebutlah
kata-kata yang diucapkan oleh YMS Buddha Gotama dalam kitab Dhammapada, yaitu bagian kecil
dari Suta-Pittaka yang berbunyi sebagai berikut :
Ayat
1 :
segala sesuatu
adalah hasil dari pada apa yang telah dipikirkan, berdasarkan pikiran dan
dibentuk oleh pikiran. Bila seseorang berbicara atau bertidak dengan pikiran
yang jahat, maka penderitaan akan mengikutinya seperti roda-pedati yang
mengikuti jejak kaki lembu yang menariknya.
Ayat
2 :
segala sesuatu
adalah hasil dari pada apa yang telah dipikirkan, berdasarkan pikiran dan
dibentuk oleh pikiran. Bila seseorang berbicara atau bertidak dengan pikiran
yang baik, maka kebahagiaan akan mengikutinya seperti bayangan yang tidak
pernah meninggalkan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar